Selasa, 19 Juli 2011

SEJARAH ROBOTIK SMAN 1 MATARAM, LAYU SEBELUM BERKEMBANG

Berawal  pada tahun ajaran baru 2008/2009 yang bertepatan dengan bulan juli 2008, mata pelajaran keterampilan elektronika mulai di ajarkan di SMAN 1 MATARAM atas permintaan siswa/I  jurusan IPA agar mereka di berikan keterampilan elektronika dan bertepatan pada bulan itu pula guru
keterampilan elektronika bapak AHMAD FUAD, ST bertemu dengan alumni  dari SMPN 2 MATARAM yang bersekolah di SMAN 1 MATARAM dan pernah ikut pelatihan robotik di SMKN 3 MATARAM pada tahun 2006, di antaranya L. indra wirabakti, Abdurrahman Shidqul Qudwah, setyoko Yudo Baskoro dan Aditya Bimantara. Dari pertemuan itulah kemudian diadakan penjajakan untuk mendirikan ekskul robotik. Pada masa awal ini terpilih FAUZAN FAHRUSSIAN kelas XI IPA 1 sebagai ketua robotik. Setelah berjalan satu tahun,  kemudian di ajukan kepada kepala sekolah agar ekskul  robotic bisa diakui dan di berikan dana pendukung kegiatan. Pada tahap kedua ini di bulan agustus 2009,  L. INDRA WIRABAKTI  kelas XI IPA 2 terpilih sebagai ketua menggantikan FAUZAN FAHRUSSIAN. Barulah pada tahun ketiga tepatnya pada tahun ajaran 2010/2011 ekskul robotik smansa mataram dapat menikmati dana pertama dan terakhir sebesar satu juta rupiah dari 2 juta yang di anggarkan pihak sekolah. Terpilih sebagai ketua pada tahap ketiga(yang terakhir) ini DIAN ARIF SATRIAWAN kelas XI SBI IPA 2.

            Pada tahap ketiga inilah ekskul robotic mataram mendapatkan bantuan robot dari pusat berupa robot LEGO walaupun di khususkan penggunaan robot lego itu untuk anak akselarasi, namun sangat disayangkan robot yang diberikan dari pusat itu tidak sesuai untuk anak SMA apalagi khusus untuk anak akselarasi karena robot lego itu sangat cocok untuk anak SD. Setelah di telusuri kenapa anak akselarasi di berikan robot lego?, ternyata pada waktu pertemuan para coordinator akselarasi setiap sekolah yang mengadakan akselarasi, mereka mengusulkan agar robot lego di pakai sebagai dasar untuk pengenalan robotic. Harap maklum aja, coordinator akselarasi tidak memiliki basic tentang elektronika apalagi tentang robotic sehingga robot yang di pilih tidak cocok untuk anak aksel yang notabenenya IQ-nya melebihi siswa/I yang lain.

            Setelah tiga tahun berjalan, ekskul robotic smansa mataram belum bisa  menunjukkan prestasi yang membanggakan buat sekolah maupun buat NTB karena terkendala beberapa factor, di antaranya:
1.      1. Dana untuk kegiatan robotik sangat minim sekali
2.      2. Belum ada keseriusan dari kepala sekolah untuk mendukung kegiatan robotik.
3.      3. Setiap diadakan lomba di luar daerah, pedamping yang dikirim oleh sekolah bukan Pembina ekskul robotik tapi guru lain yang dekat dengan kepala sekolah. 

Mudah-mudahan dengan membaca sejarah robotik ini ada yang peduli dan bisa memberikan solusi yang cemerlang agar robotik di NTB bisa bersaing dengan daerah lain.

Peserta pelatihan robotik siswa SMPN 2 MTR tahun 2006
masuk di SMANSA MTR

masuk di SMANSA MTR
masuk di SMANSA MTR
masuk di SMANSA MTR






2 komentar:

  1. Aduh bapak guru itu foto zaman kapan? Kangen robotik :" kangen mengacaunya pak

    BalasHapus
  2. foto kenangan laskar Robotik yg tak terlupakan.hehe

    BalasHapus