Yale University |
1. Harus ada niat dan keinginan yang besar dan sangat kuat untuk dapat beasiswa. Karena
untuk dapat satu adalah perjuangan yang penuh kompetisi.
2. Tapi ketahuilah banyak beasiswa tersedia di mana-mana dalam berbagai bentuk, durasi dan
penerima. Kadang beasiswa ini kurang publikasi.
3. Karena kurang publikasi, tugas kita untuk heboh mencari. Dulu saya suka keluyuran ke
banyak pameran pendidikan, kantor-kantor untuk nanya-nanya.
4. Jadi step penting adalah niat kuat sehingga siap heboh mencari info ke mana-mana.
5. Sekarang heboh cari info itu gampang. Search di google. Gabung dengan milis Beasiswa
atau Facebook beasiswa. Dulu saya ga ada internet.
6. Sampe di sini saya mau bilang, beasiswa tidak datang sendiri, tapi harus dicari dengan
segenap usaha. Harus Man Jadda Wajada.
7. Beasiswa yang saya bahas adalah yang ada hubungannya dengan luar negeri. Karena saya
gak pernah dapat dari dalam negeri.
8. Menurut saya dapat beasiswa itu lebih karena faktor sungguh-sungguh. Bukan karena
pinter. Bannyak yang pinter ga dapat.
9. Biasanya kalau sudah sungguh-sungguh cari info, dalam 6-8 bulan kita sudah dapat
calon-calon beasiswa yang bisa kita lamar.
10. Sumber beasiswa yang bonafid itu antara lain Fulbright ke US, Chevening ke UK,
Manbusho ke Jepang dan ADS ke Australia. Selain itu banyak yang lain. KLIK "READ MORE"
untuk tips no 11 sampai 56.
11. Setiap beasiswa punya syarat beda-beda. Tapi stepnya hampir sama: kirim aplikasi,
seleksi tulis, dan wawancara. Kalau lolos, terbang deh:)
12. Ok, anggap sekarang sudah dapat info lengkap. Langkah pertama adalah mengisi aplikasi
dan melengkapi surat-surat yang dibutuhkan.
13. Ingat 1 beasiswa itu diperebutkan banyak orang. Seperti Fulbright, 1 kursi diperebutkan
sampe ribuan orang.
14. Seleksi awal via aplikasi. Karena kompetisi ketat, tulis aplikasi dengan sebaik mungkin.
Ribuan aplikasi dan hanya yang istimewa yang get noticed.
15. Saya perlu sampe berminggu-minggu hanya untuk ngisi 2 halaman aplikasi. Pastikan
samauanya error free dan kuat. Ini satu-satunya kesempatan kita to impress.
16. Syarat umur, IPK, nilai Toefl dll beda-beda setiap beasiswa, jadi silakan cek ke pemberi
beasiswa masing-masing.
17. Kalau aplikasi beasiswa sudah dikirim, sila mulai cari sekolah & surat-suratan sama
universitas. Jadi ada 2 aplikasi: beasiswa dan aplikasi ke sekolah.
18. Kalau aplikasi layak, akan dipanggil untuk tes tulis n wawancara. Kalo Chevening ada tes
tulis dan bahas, kalo Fulbright langsung ke wawancara.
19. Tes tulis Chevening sistem gugur. Yang gak lulus tes 1 gak bisa ikut tes ke 2. Yang lulus
akan dipanggil untuk wawancara.
20. Sebelum wawancara, berlatih jawab pertanyaan-pertanyaan, baca dan denger segala
sesuatu dalam b. inggris beberapa hari sebelum wawancara akan bantu. Tidur cukup dan relax.
21. Begitu dipanggil masuk ruang wawancara, relax. Anggap pewawancara itu teman yang
mau denger cerita kita. Be honest. Show your passion.
22. Jadi ada 2 kesempatan jual diri. Dalam aplikasi dan di saat wawancara. Di 2 kesempatan
itu; jujur, semangat, pede, dan ceritakan semua kelebihan kita.
23. Tiap beasiswa beda, tapi umumnya mencover tuition, biaya hidup, tiket PP, biaya tes Toefl
dan kursus bahasa. Suami/istri tidak selalu di-cover.
24. Ada besiswa yang baik yang sampai men-cover beli laptop, biaya riset tesis, suami/istri.
Sila cek setiap dengan pemberi beasiswa untuk detil.
25. Ok, udah dapat beasiswa lalu gimana? Harus ada sekolah yang sudah nerima kita, baru
bisa berangkat. Kalo belum ada, ya terpaksa nunggu dulu.
26. Udah dapat beasiswa dan dapat sekolah, tapi beasiswa tidak cukup bayar SPP gimana?
Harus cari beasiswa tambahan atau uang sendiri.
27. Kalau sudah dapat beasiswa dari yang bonafid, mencari tambahan lebih mudah. bisa ke
korporat, yayasan, dan bahkan ke kampus yang akan terima kita.
28. Kampus US & UK punya bwragam beasiswa tambahan. Ada yang khusus untuk
perempuan, untuk orang asia, untuk orang cacat, untuk negara ketiga dll.
29. Cari satu beasiswa utama dulu, kalo gak cukup, banyak kesempatan dapat beasiswa
tambahan. Cek Ford Foundation salah satu yang bisa kasih.
30. Umumnya kesempatan beasiswa itu buat yang sudah punya pengalaman kerja. PNS,
perempuan, wartawan, NGO, dari Indonesia Timur peluang bisa lebih besar.
31. Beasiswa yang saya bicarakan beragam: ada yang pendek 3-9 bulan, biasanya
fellowship/exchange program, ada yang untuk S1, ada S2, dan ada S3.
32. Bagusnya beasiswa besar, ada kontrak bhw penerima balik lg ke Indonesia beberapa
tahun, biar gak brain drain.
33. Ada beasiswa dari korporat yang malah mewajibkan penerimanya kerja di perusahaannya,
seperti di Singapore. Di US setamat kuliah boleh kerja 18 bulan.
34. Nah bagi yang belum tamat kuliah gimana? Ada kok kesempatan dapat beasiswa singkat.
Saya dapat 2 beasiswa singkat sebelum lulus S1.
35. Semester 6 saya dapat exchange program ke kanada & semester 9 saya dapat fellowship
ke NUS Singapore. Durasinya 6-9 bulan. Jadi jangan nunggu lulus!
36. Buat karyawan banyk shortcourse untuk profesional. Saya pernah dapat fellowship di Uni
Maryland. Sekelas sama pemenang pulitzer. Jadi kapan saja bisa.
37. Jadi definis beasiswa yang saya bahas adalah segala kegiatan belajar kita di luar negeri
yang dibayarin orang lain. Gratis. Tidak harus untuk dapat gelar.
38. Ada beasiswa yang hanya buat orang yang belum pernah sekolah di LN. Tapi ada juga
yang MALAH percaya dan ngasih ke orang yang pernah dapat beasiswa juga.
39. Untuk info terbaru berbagai beasiswa harus rajin nyari-nyari, tapi bisa juga join di FB, ada
akun beasiswa, juga di grup “beasiswa” di yahoogroups.
40. Bagi yang masih kuliah, usahakan IPKnya lumayan bagus, karena ada beasiswa S2 dan
S3 yang mematok IPK minimal. sekitar 3.00 cukup aman.
41. Jadi dapat beasiswa itu kombinasi niat kuat+usaha di atas rata-rata untuk nyari+riset dan
persiapan+honest+passionate+jangan lupa DOA dan IKHLAS.
42. Buat aktifis kampus, Dikti punya program exchange ke Cina, Aussi dan Belanda.
kontak rektorat ato Dikti.
43. Buat karyawan perusahaan besar, lihat website company, kadang-kadang ada program
fellowship untuk pindah ke kantor di LN beberapa bulan.
44. Saya pernah jadi pewawancara. Kami suka yang jujur, artikulatif dan punya tekad besar.
Tidak suka sama yang sombong, malas-malasan, dan lebai.
45. Supaya ga grogi waktu wawancara, Jangan terburu-buru, pikir dulu baru jawab. Sebaiknya
ada eye contact dengan pewawancara. Show ur spirit!
46. Sebagai pewawancara yang kami cari adalah orang yang bertekad besar untuk
menggunakan beasiswa sebaik-baiknya dan apa dia punya mampu untuk itu.
47. Sebagai pewawancara yang kami cari adalah apa orang ini bisa membawa manfaat buat
hubungan kedua negara dalam arti luas.
48. Sebagai pewawancara yang kami suka orang yang telah riset dan do their homework
tentang beasiswa, bidang studi dan negara yang dituju.
49. Saya suka bawa kliping tulisan atau karya lain saya ke ruang wawancara. Perlihatkan ke
pewawancara. Seeing is believing.
50. Waktu wawancara terbatas, ceritakan semua strenght kita, pilih kata-kata lugas dan to the
point. Tapi jangan menyombong. Rehearse di rumah.
51. Ketika pewawancara rapat, every little effort peserta dipertimbangkan. Jadi usahalah di
atas rata2, Go the extra miles, jangan lupa DOA.
52. Skill Inggris diukur dengan Toefl atau Ielts. Skornya tergantung pemberi beasiswa,
universitas dan studi. Toefl berkisar 550 sd 600.
53. Enaknya dapat Chevening, ADS dan beberapa yang lain, penerima dapat free kursus
Inggris sebelm kuliah. Kualitasnya bagus dan jadi banyak teman.
54. Penerma beasiswa bonafid dihargai di kampus dan tempat kerja. Universitas dapat kredit
kalau nerima Fulbright atau Chevening recipients.
55. Gagal 1-2 kali jangan berhenti. Anggap aja latihan. Persaingan ketat. Coba lagi. Worth it
kok ngulang berkali-kali. Man sabara zafira.
56. Seperti hal lain saya percaya dapat beasiswa
Sumber: di ambil dari A Fuadi pengarang novel 5 menara pd akun twitternya @fuadi1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar