Lina Permatasari, penyiar terakhir SRC |
Itulah yang di alami oleh SMANSA RADIO CLUB MATARAM, radio sekolah yang didirikan dari hasil kerjasama antara guru elektronika waktu itu (Ahmad Fuad, ST) dengan OSIS SMAN 1 MATARAM (Chacha Ghassani). Setelah perjuangan keras chacah ghassani yang didukung oleh osis smansa waktu itu agar di sekolah sman 1 mataram bisa berdiri sebuah radio sekolah yang bisa menjadi kebanggaan siswa/I dan penghibur di saat jam istrirahat tiba, kini setelah berjalan selama 2 tahun akhirnya terpaksa di tutup di karenakan tidak mendapatkan dana untuk memperbaiki peralatan radio yang rusak total.
Anak-anak smansa yang tergabung dalam SMANSA RADIO CLUB(SRC) telah berusaha dengan maksimal mencarikan dana melalui pembuatan proposal yang di tujukan ke instansi pemerintah dan ke Newmont nusatenggara. Namun hasil yang di dapat dari proposal itu tidak cukup untuk memperbaiki peralatan radio itu.
Mengharapkan bantuan dari pihak sekolah yang notabenenya tempat radio sekolah itu berada juga tidak mendapatkan hasil sepeserpun, malah yang di berikan sekolah Cuma janji-janji manis mirip janji dari para caleg setiap ada pemilu.
Tragis memang yang di alami oleh anak-anak radio yang mana kemauan dan kreatifitas mereka untuk memajukan sekolah harus berhenti dengan ketidak pedulian Sekolah yang tidak memberikan dana ( bandingkan dengan pembangunan gapura sekolah yang bisa menelan dana hampir 70 juta). Ternyata sekolah yang banyak dana, besar, megah, unggul dan kebanggaan dari NTB tidak sesuai dengan status yang di sandangnya. Teknologi yang di usung siswa sendiri ternyata Cuma bertepuk sebelah tangan doang.
Semoga kepala sekolah yang baru nanti bisa lebih peduli terhadap teknologi dan bisa mendukung kreatifitas siswa calon pemimpin masa depan.
Semoga kepala sekolah yang baru nanti bisa lebih peduli terhadap teknologi dan bisa mendukung kreatifitas siswa calon pemimpin masa depan.
Baca juga SUARA
HATI SISWI SMAN 1 MATARAM: MELEPAS SMANSA RADIO CLUB di http://robotikmtr.blogspot.com/
Gapura mewah yg menelan dana hampir 70 juta |
rugi bayar sekolah mahal mahal :'(
BalasHapusRSBI : Rintisan Sekolah Banyak Iuran
gak bakal maju kalok masih Kutjrip kepseknya..
BalasHapusanak Typho