Jadi Dosen, Mantan TKW Nuryati Diganjar Penghargaan oleh Pemerintah Arab
Jakarta - Mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang kini menjadi dosen Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Nuryati Salopari, kembali menyabet penghargaan. Kali ini, Nuryati menerima penghargaan dari negara yang pernah dirantaunya, Arab Saudi.
Penghargaan itu diberikan oleh Wakil Duta Besar Saudi Arabia, Majed Abdulaziz Al-Dayel, di Kedubes Arab Saudi untuk Indonesia di Jakarta, Selasa (27/12/2010).
Keluarga ibu 3 anak itu hadir dalam kesempatan tersebut. Selain itu, hadir pula Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Abdulwahid Maktub sebagai perwakilan dari Pemerintah Indonesia.
Dalam sambutannya, Al-Dayel mengatakan, banyak cerita sukses yang dialami oleh TKI yang bekerja di negaranya. Namun, ada pula beberapa TKI yang mengalami nasib sebaliknya akibat tindakan yang dilakukan para majikan di Arab Saudi.
Al-Dayel mencontohkan penyiksaan yang menimpa Sumiati. Akan tetapi, katanya, pengadilan di Arab Saudi telah mengambil alih kasus tersebut. Sumiati sendiri telah mendapatkan perawatan yang semestinya di rumah sakit.
Al-Dayel juga mengecam aksi-aksi demonstrasi masyarakat Indonesia yang memprotes penyiksaan yang dilakukan orang Arab Saudi terhadap TKI.
"Al Dayel mencatat ada sebagian kelompok kecil yang memanfaatkan demonstrasi dan menyampaikan pendapatnya dengan cara biadab yang diiringi dengan tindakan-tindakan tidak manusiawi sebagaimana yang terjadi di depan Kedutaan Saudi Arabia beberapa waktu lalu," tulis KBRI Arab Saudi dalam rilisnya kepada detikcom.
Tentang Nuryati, sebelumnya ia dianugerahi piagam penghargaan Purna TKI Motivator di depan Wakil Presiden Boediono pada Senin (20/12/2010). Nuryati dinilai sebagai sosok TKI yang mampu menjadi motivasi bagi TKI-TKI lainnya. Selain Nuryati, ada lagi 4 mantan TKI lainnya yang memenangkan penghargaan dengan berbagai kategori.
Nuryati berangkat ke Arab Saudi pada tahun 1998 dengan tujuan untuk memperoleh modal kuliah. Pada 2001, ia kembali ke Indonesia dan mendaftar ke universitas tempatnya mengajar sekarang ini dari hasil bekerja sebagai baby sitter di Arab.
Usai menggondol gelar sarjana, Nuryati yang juga bersuamikan seorang dosen ini melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Jaya Baya. Sekitar 4 tahun lalu, ia menyelesaikan sekolah pasca sarjananya dan menjadi dosen hukum di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Jakarta - Mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang kini menjadi dosen Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Nuryati Salopari, kembali menyabet penghargaan. Kali ini, Nuryati menerima penghargaan dari negara yang pernah dirantaunya, Arab Saudi.
Penghargaan itu diberikan oleh Wakil Duta Besar Saudi Arabia, Majed Abdulaziz Al-Dayel, di Kedubes Arab Saudi untuk Indonesia di Jakarta, Selasa (27/12/2010).
Keluarga ibu 3 anak itu hadir dalam kesempatan tersebut. Selain itu, hadir pula Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Abdulwahid Maktub sebagai perwakilan dari Pemerintah Indonesia.
Dalam sambutannya, Al-Dayel mengatakan, banyak cerita sukses yang dialami oleh TKI yang bekerja di negaranya. Namun, ada pula beberapa TKI yang mengalami nasib sebaliknya akibat tindakan yang dilakukan para majikan di Arab Saudi.
Al-Dayel mencontohkan penyiksaan yang menimpa Sumiati. Akan tetapi, katanya, pengadilan di Arab Saudi telah mengambil alih kasus tersebut. Sumiati sendiri telah mendapatkan perawatan yang semestinya di rumah sakit.
Al-Dayel juga mengecam aksi-aksi demonstrasi masyarakat Indonesia yang memprotes penyiksaan yang dilakukan orang Arab Saudi terhadap TKI.
"Al Dayel mencatat ada sebagian kelompok kecil yang memanfaatkan demonstrasi dan menyampaikan pendapatnya dengan cara biadab yang diiringi dengan tindakan-tindakan tidak manusiawi sebagaimana yang terjadi di depan Kedutaan Saudi Arabia beberapa waktu lalu," tulis KBRI Arab Saudi dalam rilisnya kepada detikcom.
Tentang Nuryati, sebelumnya ia dianugerahi piagam penghargaan Purna TKI Motivator di depan Wakil Presiden Boediono pada Senin (20/12/2010). Nuryati dinilai sebagai sosok TKI yang mampu menjadi motivasi bagi TKI-TKI lainnya. Selain Nuryati, ada lagi 4 mantan TKI lainnya yang memenangkan penghargaan dengan berbagai kategori.
Nuryati berangkat ke Arab Saudi pada tahun 1998 dengan tujuan untuk memperoleh modal kuliah. Pada 2001, ia kembali ke Indonesia dan mendaftar ke universitas tempatnya mengajar sekarang ini dari hasil bekerja sebagai baby sitter di Arab.
Usai menggondol gelar sarjana, Nuryati yang juga bersuamikan seorang dosen ini melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Jaya Baya. Sekitar 4 tahun lalu, ia menyelesaikan sekolah pasca sarjananya dan menjadi dosen hukum di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar