Selasa, 22 Januari 2013

Jangan Biarkan Siswa Merasa Benar Berbuat Salah


Selayaknya seseorang yang benar-benar mau menuntut ilmu itu harus mengawali diri  dengan niat baik karena Tuhan Yang Maha Esa dan apa yang sudah diniatkan dari awal sejak mulai melangkahkan kaki dari rumah hingga ke sekolah harusnya di  jaga agar tidak terjerumus ke perbuatan negatif.


Namun dalam perjalanan terkadang gangguan yang menghadang lebih ganas dari binatang buas, hal ini di karenakan iklim lingkungan pergaulan yang sudah di design sejak dari bangku SMP terbawa sampai ke bangku SMA. Kalau lingkungan pergaulannya bagus itu tidak menjadi masalah justru itu akan membawa perubahan positif bagi siswa sendiri tapi bila lingkungan pergaulannya yang negatif akan menyebabkan perubahan sangat tragis bagi siswa.

Siswa yang bermasalah sejak SMP atau yang sering membuat onar semenjak SMP kemudian berkumpul dalam satu sekolah apalagi dalam satu kelas akan membawa perubahan yang sangat besar bagi siswa lain yang sifat dasarnya masih baik atau masih bisa diperbaiki.  Akibat dari pengaruh temannya yang tidak baik ini akan mengiris sifat-sifat kejujuran, sopan santung dan rasa hormat terhadap guru.

Cara yang biasa dilakukan oleh siswa “virus”  ini biasanya dengan  membuat genk/kelompok kemudian mengancam siswa yang lain. Bila keinginannya tidak di ikuti maka dia  tidak segan-segan akan memukul atau mengisolir siswa lain dengan tidak membiarkan orang lain mendekati siswa yang diancam tersebut.

Apalagi kalau sudah memasuki musim semesteran, siswa “virus” ini akan sangat santai dan tanpa dosa memasuki sekolah walaupun tidak belajar, jangan kan belajar mengetahui jadwal ujian aja tidak tahu. Namun ketika duduk manis diruang ujian, tindak tanduknya akan super aktif bagaikan cacing kepanasan tengak-tengok teman sekitar tanpa mempedulikan guru yang mengawas(tambah parah lagi bila guru yang mengawas takut menegur atau cuek dengan kelakuan siswa tersebut).

Bila hal ini tidak di antisipasi oleh pihak sekolah maka lambat laun akan menjadi virus benaran yang bisa menggerogoti siswa/I yang lain dan untuk mengobatinya terkadang membutuhkan energi, dana dan waktu.

Untuk itulah kita sebagai keluarga besar di sekolah tercinta ini (Kepsek, guru, karyawan, security, clearning service) saling bahu membahu membina anak didik calon pemimpin masa depan ini agar bersama-sama menegur dan menasihati nya agar dia tidak merasa benar dalam kesalahannya.

Semoga apa yang kita lakukan mendapatkan balasan oleh Alloh SWT dan anak didik kita bisa menjadi orang yang sukses di dunia dan di akherat kelak. Aamiin. (Alfuad Gapuki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar