berawal dari rasa bosan yang membelit plus permintaan teman ‘tuk
menceritakan pengalaman pertama mengajar maka lahirlah note ini..daripada
cerita ke orang2 yang berbeda terus menerus seperti kaset rusak kaan..
Senin,23 juli 2012
Setelah mendapatkan beberapa berkas untuk diantar ke sekolah tujuan kami,
kami langsung menuju sekolah dengan harap-harap cemas. Tak ada pikiran lain
selain jauhnya perjalanan kami menuju sekolah. Untung rutenya hanya lurus saja
jadi tak terlalu mempersulit saya. Maklumlah, ingatan saya tentang rute
perjalanan kemanapun sangat tidak dapat diandalkan. Sesampainya di
sekolah,cukup heran dengan keadaan di sana. Sungguh, pertama kali melihat
siswa-siswi di sana, tak ada kata-kata yang terucap selain raut wajah keheranan
karena membayangkan akan seperti apa nasib kami di sekolah yang di huni
siswa2 cerdas nan ‘sopan’ tersebut.
Rabu, 25 juli 2012
Perjalanan barupun dimulai, setelah akhirnya secara sah diterima di sekolah
itu,,kami berinisiatif untuk mengelilingi sekolah agar lebih mengenal
karakteristik tempat ppl kami sembari mencari guru pamong. awal sebuah
pertemuan adalah perkenalan,prinsip iu pula yang mengantar kami menuju
kelas-kelas khususnya kelas atas.dengan tampang yang sumringah~ walaupun
saya pribadi tak terlalu paham seperti apa tampang tersebut~ kamipun
melintasi siswa-siswi yang aduuuhh... hampir semua siswa bermain di depan
kelas. Sedikit sapa kami lakukan pada siswa..
“adek,,ini kelas berapa??”
Jawabaannya adaalah??? Jreng..jreeeng...
“kelas VIII,,awas,,hati-hati aja,,bakal kita buat stress kalian!!”
Waah,, inilah sekolah baru yang akan kami tempati selama ppl,,sekolah
dengan siswa-siswi yang sangat ‘canggih’ seperti kata wakasek pada waktu
penyambutan tadi.
Suara mercon yang sahut menyahutpun melengkapi suasana ‘canggih’ yang
diciptakan siswa-siswi sekolah itu,membuat sebuah pikiran melintas dibenakku ~ ini
sekolah kayak lagi praktek kebudayaan betawi yang tiep nikahannya selalu pake
mercon~ :D
Tapi dibalik itu semua,,selalu ada hal baru yang kami dapatkan..kira-kira
akan seperti apa ya nasib kami di sekolah ini..hmmm...
Kamis,26 juli 2012
Berangkat pukul 07.30, dengan sebuah harapan yang mengiringi ..semoga Tuhan
selalu membimbing setiap langkah saya khususnya di sekolah ini.
Sesampainya di ruang guru,kamipun dibagi menjadi 2 kelompok ~karena
guru pamong kami belum hadir~yang akan disebar di beberapa kelas yang
gurunya sedang PLPG. Saya dan Ryan mendapat jatah kelas yang sedang belajar
IPS,kata wakasek tak apa tak mengajar,,hanya sekedar mengisi kelas yang kosong
saja..
Diperjalanan, saya melintasi kelas VII E yang pada saat itu kebetulan
jam pertamanya adalah matematika dan guru mereka~guru pamong kami~ belum hadir
di sekolah. Setelah meminta ijin dan sedikit berembuk, kami memutuskan untuk
memasuki kelas tersebut ~ daripada ngisi kelas yang lagi jam pelajaran IPS
kaan~.
Awal yang baru bagi saya,perkenalan di depan kelas,sedikit candaan dan tawa
mereka sedikit tidaknya melegakan saya, setidaknya mereka belum se-‘canggih’
kakak kelas mereka.
Ryan memulainya dengan permainan~katanya sih permainan~ tetapi ada
yang aneh dari kata-katanya,sepertinya lebih menjurus ke proses belajar..Tanpa
konfirmasi, Ryan memulai pelajaran pecahannya.. pecahan??
‘Ryan,, ini permainan kan bukan belajar, kalo belajar kok pecahan
bukannya bilangan bulat??’
Kata ryan, seingatnya pecahanlah pelajaran pertama,,tanpa menunggu
persetujuan Ryan,sayapun langsung berusaha membalikkan situasi,,~dengan gaya
sok bisa ngatur kelas~memulai mengajar bilangan bulat tanpa persiapan yang
matang benar-benar menjadi awal mengajar yang benar-benar tak terlupakan.
Dan kabar baiknya,, ini jauh lebih asyik dari microteaching di kelas, serasa
bermain guru-guruan dengan anaak keecil.. Excited,seru,lega,, itulah yang saya
rasakan.bahkan ini lebih hebat dari menonton drama korea. :D
Selama ini saya bahkan tak mengerti apa pastinya yang benar-benar saya
inginkan,selalu berusaha patuh dan menuruti semua harapan orang tua~walaupun
ada banyak yang tak dapat saya lakukan~ membuat saya benar-benar tak dpat
mengerti keinginan diri sendiri. Tapi hari ini, saya merasakan hal lain dari
perjalanan belajar saya. Stidaknya saya mengetahui dengan pasti,inilah yang
lebih saya inginkan daripada sekedar duduk manis mendengarkan penjelasan dosen~sebelum
diprotes teman” dengan kata duduk manis setidaknya saya pernah kok duduk manis
di kelas~
Seru,seru,seru. Mengajari mereka dari yang tak mengerti menjadi jauh lebih
mengerti membuat perasaan senang hinggap di hati ini. Ryan lebih khusyu’
menjawab soal yang diberikan guru pamong daripada mengatasi kelas. Tak
apalah,paling tidak sampai saat ini saya masih dapat meng-handle kelas.
Setelah jam pelajaran habis, Ryan menceritakan tawaran guru pamong untuk
memilih menghandle 2 kelas yaitu kelas VII E dan VII B,, tentu tanpa banyak
berfikir saya langsung memilih kelas VIIe dengan alasan sudah nyaman.hehe, VIIB
terletak dilantai atas dan menurut pengamatan saya kemarin,kelas atas merupakan
kelas yang sangat ‘canggih’..Sabar dah Ryan. :D
Perjalanan mengajar kami lanjutkan ke kelas VIIA *kelas atas. Benar saja,,
suara” mereka benar-benar membuat telinga ini tak nyaman. Riiiiibuuuut
banget,,bukan hanya itu saja,mereka bahkan belum menentukan ketua kelas.
Akhirnya dengan menerapkan demokrasi,kamipun melakukan proses PEMILU Ketua
Kelas. Yang membuat saya terpana,,banyak sekali yang mencalonkan diri menjadi
ketua kelas di kelas itu,, calon didominasi oleh siswi ,,baru kali ini saya
temukan kelas yang siswanya antusias sekali menjadi ketua kelas,,ada 7
calon,itupun kami yang membatasi,dan 5 diantaranya adalah siswi~ ditilik
dari penampilan dan bahasa tubuh mereka,mereka bahkan lebih mirip orang yang
sedang melakukan pemilu ketua rentenir~ uups.. piss adek-adeek..:D
Setelah pemilu,,kami melanjutkan dengan memulai pelajaran. Kali ini Ryan
yang gantian mengajar,,saya mah lebih milih mengerjakan tugas kepsek n guru
pamong daripada mengajar. Selain karena memang seharusnya gantian,,telinga saya
sudah terlanjur sakit mendengar volume suara mereka. ~Hehe.. Ryan kelabakan
kayaknya ngatur kelas itu~
Setelah ituu......pulang. :D
Jumat, 27 Juli 2012
Pagi-pagi di ruang guru,,saat siswa- siswi sedang dalam proses
belajar,mengajar,, seorang guru mengajak kami untuk berpatroli keliling kelas
menggeledah tas-tas siswa ‘canggih’ yang belakangan semakin sering malakukan
hal canggih seperti membunyikan mercon.
Berbagai ekspresi siswa dapat ditemui di sini. Mulai dari sebal karna tak
rela tas mereka dibongkar sampai pucat karna takut ketauan bawa hape~padahal
gak ada yang ngelarang siswa bawa hape lho~
Akhirnya ketemu sudah sang pelaku. Benar-benar canggih, bayangkan saja, ada
banyak mercon yang disembunyikan mereka di tempat-tempat aneh.tapi namanya juga
anak-anak, tak akan jera jika tak dihukum. Yah, benar saja, setelah hari ini,
tak ada lagi suara mercon yang terdengar.
Siangnyaaa.... ngajar lagi. Kali ini giliran kelas VII D yang kami pegang..
suasananya jangan ditanya. Ini bahkan jauuuh lebih ribut dari kelas yang
kemarin. bahkan ada yang saling pukul, nangis karna kotak pensil disembunyikan..kacau
dah pokoknya.. -.-“
Dan parahnya,giliran saya yang mengajar di kelas ini. Ampuun dah,,
pulang-pulang bener” pengen minumm. Suara saya bahkan sempat habis, untunglah
masih bisa di tahan jadi gak ada cerita batal puasa karna ngajar. :D
Sabtu, 28 Juli 2012
Agenda mengajar seperti biasa. Tapi ada beberapa hal yang
menyebalkan yang terjadi hari itu. ~malees banget dah nyeritainnya.. ~
Ada banyak hal lagi yang terjadi sepanjang minggu selama di sekolah,
ada banyak pengalaman menarik setiap harinya, ada banyak celotehan polos siswa
yang terdengar, dan ada banyak hal yang benar-benar dapat memberikan pelajaran
untuk kami dan tentunya hal tersebut juga dirasakan oleh teman-teman yang
sedang menjalani ppl. ~dan yang lebih penting, ada banyak siswa yang tiap
harinya selalu nyeletuk bilang ‘ibu guru cantik sekalii’..benar-benar
celetukan khas anak-anak,,polos dan sangaaaaaaat jujur ^^~
Thanks Allah,, berharap Engkau selalu menyertai setiap langkah hidup kami
agar kami tak akan salah melangkah. Semoga kami dapat memberikan yang terbaik
‘tuk siswa-siswi yang kami bimbing agar pelajaran yang kami berikan selalu
berkah di hadapanMu.amiin. (by Hanifa Prahastami)
.............................................................................................................................................................
dulu siswa sekarang dah jadi calon guru. menjadi seorang guru adalah profesi yang sangat mulia dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda serta terus menerus mengalir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar